Assalamualaikum wr wb..
PERAN DAN TANTANGAN BAHASA
INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN GLOBALISASI
Perkembangan
teknologi informasi adalah perkembangan teknologi yang mampu membantu manusia
untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cara mengembagkan atau perancangan pada
perangkat keras dan perangkat lunak dan juga media penyimpanan. Dan
perkembangan globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru
karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat
di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad
ke-20 yaitu internet dan sekarang ini yang sering orang gunakan tidak pandang
kedudukan yaitu telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya
serta berbagai jenis komputer hampir setiap orang sudah memiliki teknologi
informasi ini.
Bahasa adalah
sebuah lambang bunyi dan tulisan yang digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi dengan masyarakat lainya, dan memberi
tahu identitas dirinya masing - masing. Keraf memberikan pengertian bahasa
sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Maka kemudian kita mengenal bahasa sebagai
lambang atau identitas suatu bangsa. Karena bisa dikatakan hanya bahasalah yang
bisa menandai seseorang berasal dari bangsa, negara, serta suku apa, bahkan
hingga dari kaum apapun dapat dibedakan dari bahasa, dan ini juga yang
menggolong - golongkan mereka dalam bangsa-bangsa tertentu dan menyatukan
mereka dalam bangsa tersebut
Bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting seperti tercantum pada text
sumpah pemuda yang berbunyi “Kami Putra Putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia” dengan ini bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional yang juga tercantum dalam UU BAB XV, pasal 36 membahas tentang bahasa negara adalah bahasa
Indonesia
Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi dapat memacu
suatu cara baru dalam kehidupan nyata melalui banyak media yang mendukung
terjadinya komunikasi antar manusia, baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh.
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat di Indonesia,
sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Lebih mudah masyarakat
berkomunikasi satu sama lain.
Perkembangan
teknologi informasi dalam era globalisasi ini telah memunculkan banyaknya media
perantara untuk menyalurkan infomasi. Bukan hanya menyalurkan saja, tetapi kita
juga dapat bertukar informasi antar individu atau antar kelompok. Media untuk
menyampaikan komunikasi adalah TV, telepon, email, sosial media, dan lain-lain.
Perkembangan teknologi juga pastinya akan menggunakan bahasa asing sebagai
bahasa yang digunakan dalam teknologi yang telah dibuat.
Melalui TV
manusia dapat mengetahui informasi dari seluruh penjuru dunia, bahasa yang
digunakan untuk menyampaikan informasi itu pun berbeda-beda, contohnya adalah
berita BBC news yang menggunakan bahasa inggris, mau tidak mau penonton atau
penerima informasi tersebut harus paham dengan bahasa inggris agar dapat memaknai
arti informasi yang telah diberikan. Bukan hanya bahasa saja yang harus
dipahami oleh penonton, tetapi budaya yang terdapat dalam TV yang disiarkan
oleh stasiun TV luar negeri akan masuk juga ke dalam masyarakat Indonesia,
sehingga budaya luar negeri tersebut akan diikuti oleh masyarakat di Indonesia
dan menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat Indonesia. Namun kesalahan istilah
tersebut sudah terdengar lazim digunakan masyarakat, mengingat seringkali
muncul dalam bahasa lisan yang kemudian terbawa dalam pemberitaan surat kabar.
Jadi bisa disimpulkan bahwa media massa juga membawa perubahan sosial terhadap
gaya bicara bagi pembacanya.
Banyak
perusahaan dari luar negeri yang mengeluarkan berbagai merek telepon genggam
atau biasa kita sebut handphone, handphone telah menjadi kebutuhan pokok
masyarakat, karena tanpa handphone kita
akan sulit bertukar informasi. bahasa yang digunakan dalam handphone terdapat bahasa indonesia, tetapi tidak banyak masyarakat
Indonesia yang memilih bahasa tersebut sebagai bahasa pengantar yang terdapat
di dalam handphone mereka.
Kemudian melalui telepon genggam masyarakat Indonesia terbiasa mengakses sosial
media, bahasa yang umum dipakai dalam sosial media seperti twitter, facebook,
Instagram, path, BBM, yahoo messenger, LINE, dan lain-lain adalah bahasa
inggris, semakin sering masyarakat mengakses sosial media maka masyarakat pun
akan terbiasa dengan bahasa inggris. Hal ini dapat mempengaruhi bahasa yang
digunakan oleh masyarakat Indonesia, masyarakat akan mulai mencoba mempelajari
bahasa asing tersebut, memahaminya, dan terbiasa menerapkannya di kehidupan.
Kondisi seperti ini memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia di ruang publik akan
kita nikmati apa adanya, jika masyarakat tidak diberi pemahaman tentang begitu
pentingnya mempertahankan keutuhan bahasa Indonesia.
Dengan globalisasi yang terjadi saat ini masyarakat
sudah banyak yang memakai bahasa gaul (prokem). Bahasa prokem adalah ragam
bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an
yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul
(Wikipedia). Dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas
dari pemakaian bahasa gaul ini. Tahun 2011 ini, muncul gaya bahasa gaul baru
yang disebut “Ababil”. Bahasa gaul “Ababil” ini marak digunakan oleh anak ABG
Labil (Ababil), dengan kata lain anak-anak SMP dan SMA. Gaya bahasa gaul
“Ababil” ini tergolong “unik” karena selain bahasa gaulnya, juga disertai
dengan mimik atau gestur tubuh. Sebagai contoh: Kata “Sangat”, bahasa gaul umum
menjadi “Banget”, dan oleh bahasa Gaul Ababil menjadi “Beud”. Jelas sekali
bahasa ini telah mengalami pergeseran yang begitu jauh dari esensi bahasa
Indonesia yang sesungguhnya. Jika tidak ada filterisasi terhadap bahasa gaul
ini, maka kita harus siap-siap menerima kehancuran masa depan bahasa Indonesia Fakta ini kadang
membingungkan orang asing yang sedang belajar bahasa Indonesia karena mereka
akan susah untuk membedakan bahasa prokem sebagai bahasa pergaulan dengan
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Hal ini disebabkan karena eksploitasi
bahasa prokem yang begitu gencar. Akibat buruknya adalah makin tergerusnya
peranan bahasa Indonesia dalam penggunaannya sehari-hari. Bahkan generasi muda
inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia.
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, seharusnya
kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional.
>>Terimakasih<<
*Asmir Royhan
*150411100039
>>Terimakasih<<
*Asmir Royhan
*150411100039