Selasa, 03 November 2015

PERAN DAN TANTANGAN BAHASA INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN GLOBALISASI

Assalamualaikum wr wb..



PERAN DAN TANTANGAN BAHASA INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN GLOBALISASI

            Perkembangan teknologi informasi adalah perkembangan teknologi yang mampu membantu manusia untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cara mengembagkan atau perancangan pada perangkat keras dan perangkat lunak dan juga media penyimpanan. Dan perkembangan globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini yang sering orang gunakan tidak pandang kedudukan yaitu telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya serta berbagai jenis komputer hampir setiap orang sudah memiliki teknologi informasi ini.
Bahasa adalah sebuah lambang bunyi dan tulisan yang digunakan oleh masyarakat untuk  berinteraksi dengan masyarakat lainya, dan memberi tahu identitas dirinya masing - masing. Keraf memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Maka kemudian kita mengenal bahasa sebagai lambang atau identitas suatu bangsa. Karena bisa dikatakan hanya bahasalah yang bisa menandai seseorang berasal dari bangsa, negara, serta suku apa, bahkan hingga dari kaum apapun dapat dibedakan dari bahasa, dan ini juga yang menggolong - golongkan mereka dalam bangsa-bangsa tertentu dan menyatukan mereka dalam bangsa tersebut
            Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting seperti tercantum pada text sumpah pemuda yang berbunyi “Kami Putra Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia” dengan ini bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang juga tercantum dalam UU BAB XV, pasal 36  membahas tentang bahasa negara adalah bahasa Indonesia
                Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi dapat memacu suatu cara baru dalam kehidupan nyata melalui banyak media yang mendukung terjadinya komunikasi antar manusia, baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat di Indonesia, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Lebih mudah masyarakat berkomunikasi satu sama lain.
Perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi ini telah memunculkan banyaknya media perantara untuk menyalurkan infomasi. Bukan hanya menyalurkan saja, tetapi kita juga dapat bertukar informasi antar individu atau antar kelompok. Media untuk menyampaikan komunikasi adalah TV, telepon, email, sosial media, dan lain-lain. Perkembangan teknologi juga pastinya akan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa yang digunakan dalam teknologi yang telah dibuat.
Melalui TV manusia dapat mengetahui informasi dari seluruh penjuru dunia, bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi itu pun berbeda-beda, contohnya adalah berita BBC news yang menggunakan bahasa inggris, mau tidak mau penonton atau penerima informasi tersebut harus paham dengan bahasa inggris agar dapat memaknai arti informasi yang telah diberikan. Bukan hanya bahasa saja yang harus dipahami oleh penonton, tetapi budaya yang terdapat dalam TV yang disiarkan oleh stasiun TV luar negeri akan masuk juga ke dalam masyarakat Indonesia, sehingga budaya luar negeri tersebut akan diikuti oleh masyarakat di Indonesia dan menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat Indonesia. Namun kesalahan istilah tersebut sudah terdengar lazim digunakan masyarakat, mengingat seringkali muncul dalam bahasa lisan yang kemudian terbawa dalam pemberitaan surat kabar. Jadi bisa disimpulkan bahwa media massa juga membawa perubahan sosial terhadap gaya bicara bagi pembacanya.
Banyak perusahaan dari luar negeri yang mengeluarkan berbagai merek telepon genggam atau biasa kita sebut handphone, handphone telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, karena tanpa handphone kita akan sulit bertukar informasi. bahasa yang digunakan dalam handphone terdapat bahasa indonesia, tetapi tidak banyak masyarakat Indonesia yang memilih bahasa tersebut sebagai bahasa pengantar yang terdapat di dalam handphone mereka.  Kemudian melalui telepon genggam masyarakat Indonesia terbiasa mengakses sosial media, bahasa yang umum dipakai dalam sosial media seperti twitter, facebook, Instagram, path, BBM, yahoo messenger, LINE, dan lain-lain adalah bahasa inggris, semakin sering masyarakat mengakses sosial media maka masyarakat pun akan terbiasa dengan bahasa inggris. Hal ini dapat mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Indonesia, masyarakat akan mulai mencoba mempelajari bahasa asing tersebut, memahaminya, dan terbiasa menerapkannya di kehidupan. Kondisi seperti ini memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia di ruang publik akan kita nikmati apa adanya, jika masyarakat tidak diberi pemahaman tentang begitu pentingnya mempertahankan keutuhan bahasa Indonesia.
                Dengan globalisasi yang terjadi saat ini masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul (prokem). Bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul (Wikipedia). Dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Tahun 2011 ini, muncul gaya bahasa gaul baru yang disebut “Ababil”. Bahasa gaul “Ababil” ini marak digunakan oleh anak ABG Labil (Ababil), dengan kata lain anak-anak SMP dan SMA. Gaya bahasa gaul “Ababil” ini tergolong “unik” karena selain bahasa gaulnya, juga disertai dengan mimik atau gestur tubuh. Sebagai contoh: Kata “Sangat”, bahasa gaul umum menjadi “Banget”, dan oleh bahasa Gaul Ababil menjadi “Beud”. Jelas sekali bahasa ini telah mengalami pergeseran yang begitu jauh dari esensi bahasa Indonesia yang sesungguhnya. Jika tidak ada filterisasi terhadap bahasa gaul ini, maka kita harus siap-siap menerima kehancuran masa depan bahasa Indonesia Fakta ini kadang membingungkan orang asing yang sedang belajar bahasa Indonesia karena mereka akan susah untuk membedakan bahasa prokem sebagai bahasa pergaulan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Hal ini disebabkan karena eksploitasi bahasa prokem yang begitu gencar. Akibat buruknya adalah makin tergerusnya peranan bahasa Indonesia dalam penggunaannya sehari-hari. Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.


                                                              >>Terimakasih<<

*Asmir Royhan
*150411100039

0 komentar:

Posting Komentar